Pentingnya Audit
Sistem Informasi bagi suatu Organisasi.
Semakin
berkembangnya teknologi mengakibatkan sebuah pola pikir dan perubahan dalam
pengolahan data yang di lakukan suatu perusahaan yang awalnya hanya sebatas
sistem manual sampai menjadi secara mekanis, elektromekanis, dan selanjutnya ke
sistem elektronik atau komputerisasi. Dengan beralihnya sistem yang
terkomputerisasi memungkinkan data yang kompleks dapat di proses menjadi sangat
cepat dan rapih, guna menghasilkan suatu informasi. Untuk mendukung sebuah
aktivitas organisasi, informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk sebuah
perkembangan suatu organisasi ataupun perusahaan.
Dalam
lingkup perusahaan, audit sistem informasi dapat ditujukan guna mengamankan
aset-aset perusahaan, menjaga efektivitas sistem, menjaga integritas data, dan
mencapai efisiensi sumber daya. Mengamankan aset yang berhubungan dengan instalasi
sistem informasi yang mencakup : perangkat lunak (software), perangkat
keras (Hardware), manusia, file data dan dokumentasi sistem.
Integritas
data merupakan data yang memenuhi aspek kelengkapan, baik dan di percaya,
kemurnian dan ketelitian. Data yang berintegrasi merupakan langkah awal yang penting
untuk mendapatkan hasil yang sangat akurat. Sistem informasi bisa dikatakan efektif
hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Sistem informasi harus memberikan
output berupa informasi yang sangat diperlukan oleh si pemegang keputusan. Penilaian
efektivitas mengukur apakah kinerja sistem layak di pertahankan, harus dicari
penggantinya. Efisiensi sistem informasi juga harus diukur untuk dapat menghasilkan
sebuah output yang diharapkan dengan sumber daya yang seminimal mungkin.
Menurut Weber (1999) terdapat empat tujuan utama mengapa perlu dilakukannya audit sistem informasi yaitu:
1. Mengamankan asset
Asset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras, perangkat lunak, fasilitas, manusia, file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Sama halnya dngan aktiva – aktiva lainnya, maka aktiva ini juga perlu dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras bisa rusak karena unsur kejahatan ataupun sebab-sebab lain. Perangkat lunak dan isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat dihancurkan atau digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi. Karena konsentrasi aktiva tersebut berada pada lokasi pusat sistem informasi, maka pengamanannya pun menjadi perhatian dan tujuan yang sangat penting.
2. Menjaga integritas data
Integritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan (completeness), sehat dan jujur (soundness), kemurnian (purity), ketelitian (veracity). Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
3. Menjaga efektivitas sistem
Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektivitas sistem, auditor sistem informasi harus tahu mengenai kebutuhan pengguna sistem atau pihak-pihak pembuat keputusan yang terkait dengan layanan sistem tersebut. Selanjutnya, untuk menilai apakah sistem menghasilkan laporan / informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya.
4. Mencapai efisiensi sumber daya
Suatu sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Efisiensi sistem pengolahan data menjadi penting apabila tidak ada lagi kapasitas sistem yang menganggur.
#BerbagiItuIndah
Sumber : https://itgid.org/audit-sistem/
Komentar
Posting Komentar