Langsung ke konten utama

ARTIKEL 4 AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

 Format Pelaporan Audit.

            Laporan audit merupakan produk akhir yang paling penting dari proses audit internal dan akses utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal bagi pemangku kepentingan, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti tentang karakter profesional dari kegiatan audit internal dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif tentu saja harus didukung oleh pekerjaan audit berkualitas tinggi, tetapi pekerjaan audit yang sama dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak disiapkan dengan baik. 
            Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian utama bagi auditor internal di semua tingkatan, dari Chief Audit Executive (CAE) hingga anggota staf tim audit (Moeller, 2015). Menurut (Moeller, 2015) pemahaman tentang bagaimana membangun dan menyusun laporan audit internal yang efektif adalah persyaratan dasar pengetahuan dalam pelaporan hasil audit. Pelaporan audit internal yang baik, lebih dari sekadar persiapan dan penampilan laporan. Laporan audit harus mencerminkan filosofi dasar dari total pendekatan audit internal perusahaan, termasuk tujuan ulasan yang mendasarinya, strategi pendukung dan kebijakan utama, prosedur yang mencakup pekerjaan audit, dan kinerja profesional staf audit. Dikarenakan laporan audit merupakan alat komunikasi utama, auditor internal akan kurang efektif jika komunikasi mereka dengan perusahaan yang lain hanya terbatas pada laporan yang dipublikasikan. Komunikasi juga harus dilakukan melalui wawancara selama pekerjaan lapangan, penutupan rapat ketika temuan audit pertama kali disajikan, pertemuan dengan manajemen senior dan komite audit untuk memberi tahu mereka tentang hasil audit, dan banyak kontak lainnya di seluruh perusahaan. Semua anggota perusahaan audit internal harus menjadi komunikator yang efektif baik dalam kata-kata tertulis dan lisan mereka.
            Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari audit internal tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit diperlukan susunan laporan, dimana hasil audit disusun untuk disajikan dengan rinci dan jelas terkait seluruh kegiatan proses audit internal. Ada banyak masalah dalam pelaporan hasil audit internal yang mempengaruhi hasil audit. Biasanya masalah muncul dalam proses penulisan pelaporan audit, seperti auditor internal berada dibawah tekanan, kemampuan menulis yang lemah, draf audit yang buruk, perbedaan pendapat antara auditor internal dengan supervisor, dan lainnya yang dapat mempengaruhi efektivitas pelaporan komunikasi audit dan rekomendasi atau saran-saran perbaikan.  
            Dengan demikian, pelaporan hasil audit harus dikomunikasikan tidak mengandung kesalahan dalam penyampaiannya baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini dapat diminimalisir dengan cara menyelaraskan tujuan laporan hasil audit internal dengan informasi yang disampaikan dalam pelaporan hasil audit. Selanjutnya auditor internal harus melakukan tindak lanjut audit atas laporan hasil audit dan mengkomunikasikan hasil tindak lanjut audit kepada manajemen senior atau komite audit untuk menyampaikan konsekuensi atas tindakan korektif yang dilakukan manajemen. 
    Di dalam pembahasan akan dijelaskan secara rinci tentang pelaporan hasil audit dan tindak lanjut atas pelaporan hasil audit. 
Menurut Mulyadi yang dikutip oleh (Wahyudi, 2016a) laporan audit adalah suatu media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan hasil audit. Dikutip dari (Wahyudi, 2016a) laporan hasil audit merupakan salah satu tahap paling penting dan akhir dari suatu pekerjaan audit sehingga dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis bagi auditor maupun auditee. Dampak psikologis dalam tahapan persiapan audit dan pelaksanaan audit dapat ditanggulangi pada waktu berlangsungnya audit. Tetapi dampak psikologis dari laporan hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit, karena: 
1. Waktu audit sudah selesai.
2. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehingga auditor tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung 
3. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak yang terlibat (Wahyudi, 2016a).
 Sedangkan, menurut AA. Arens, R.J. Elder, M.S. Beasley 15 (2008), yang dikutip dari (Sihite, 2017) tahap terakhir dalam proses audit adalah menyiapkan laporan audit (audit report), yang menyampaikan temuan-temuan auditor kepada pemakai. Laporan hasil audit adalah media yang digunakan oleh auditor internal untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan maksud menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh manajemen terkait dengan temuan audit, kesimpulan dan rekomendasi hasil penugasan audit (Rustendi, 2017). Berdasarkan sifatnya, laporan hasil audit terdiri atas: 
1. Laporan final, yaitu laporan yang dibuat dan dikomunikasikan setelah aktivitas audit diselesaikan. 
2. Laporan interim, yaitu laporan yang dibuat dan dikomunikasikan segera untuk ditindaklanjuti oleh manajemen sementara aktivitas audit masih berjalan.

Sumber : Paper Terpercaya.
#BerbagiItuIndah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS Peng. Animasi & Desain Grafis #

Tugas Softskill Final!

Judul : Sistem Pakar Diagnosa Depresi Mahasiswa Akhir Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Mobile Jurnal : JURNAL INFORMATIKA Volume : Volume Vol.5 No.1 Tahun : 1 April 2018 Penulis : Apip Supiandi 1 , Damar Bagja Chandradimuka 2 Reviewer : Soyid Agi Prasetio Tujuan Penilitian : Penilitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosa tingkat depresi pada mahasiswa tingkat akhir.dan juga untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada mahasiswa tingkat akhir tersebut akibat depresi. Dan juga dapat mengurangi tingkat depresi mahasisw tingkat akhir.  Subjek penilitian : mahasiswa tingkat akhir.  Metode penilitian : Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Certainty Factor (CF). Metode certainty factor digunakan ketika menghadapi suatu masalah yang jawabannya tidak pasti. Ketidakpastian ini bisa merupakan probabilitas. Hasil penelitian : Dapat memenuhi syarat-syarat pada aplikasi sistem pakar untuk penetuan tingkat depresi p...

ARTIKEL 3 AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

 Jenis Standar Panduan Audit SI           Standar Audit Teknologi merupakan batasan minimal bagi Auditor Teknologi guna membantu dalam menetapkan tahap-tahap Audit Teknologi serta prosedur yang harus dilaksanakan atau diterapkan dalam rangka pencapaian tujuan Audit Teknologi.  Standar Audit Teknologi bertujuan untuk:  menetapkan prinsip-prinsip dasar bagi pelaksanaan Audit Teknologi;   menyusun suatu Kerangka Kerja dalam pemberian layanan jasa Audit Teknologi, guna menambah nilai kepada organisasi yang diaudit (auditee) melalui perbaikan proses dan operasionalnya;  menyusun dasar dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Audit Teknologi dan untuk mendorong rencana perbaikan.  Kode Etik dan Standar Audit Teknologi diterbitkan oleh institusi pelaksana Audit Teknologi. Penerbitan Kode Etik dan Standar Audit Teknologi bertujuan untuk:  menjelaskan pengertian dari Audit Teknologi;  Menetapkan Kode Etik yang harus...